BUTON – Di balik hamparan pegunungan Pulau Buton yang kaya akan cadangan aspal alam, tersimpan harapan besar dari masyarakat Sulawesi Tenggara: hadirnya kebijakan khusus dari Presiden Prabowo Subianto untuk memaksimalkan potensi Aspal Buton sebagai tulang punggung pembangunan infrastruktur nasional.
Harapan itu menguat seiring kunjungan kerja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo ke lokasi pengolahan aspal di Desa Lawele, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Minggu (13/7) lalu.
Didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (ASR) dan Anggota DPR RI Ridwan Bae, kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mendorong perhatian pemerintah pusat.
“Ironi besar bagi kita. Gunung-gunung di jazirah Buton menyimpan aspal, tapi jalan-jalan masih rusak dan belum beraspal. Kami berharap Presiden Prabowo hadir dengan kebijakan khusus untuk Aspal Buton,” ujar Gubernur ASR.
Kondisi tersebut memperlihatkan paradoks antara kekayaan alam yang luar biasa dengan keterbatasan pemanfaatannya. Padahal, Aspal Buton adalah satu-satunya cadangan aspal alam di Indonesia, namun kontribusinya terhadap proyek nasional masih sangat kecil.
Dukungan Daerah untuk Bangkitkan Aspal Buton
Bupati Buton, Alvin Akawijaya Putra, yang turut mendampingi Menteri PU, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut.
Ia menyebut bahwa dukungan pemerintah pusat dan provinsi sangat penting agar Aspal Buton tak lagi menjadi potensi yang diabaikan.
“Aspal Buton adalah aset strategis bangsa. Kehadiran Menteri PU dan dukungan Gubernur ASR menjadi titik awal untuk menghidupkan kembali industri ini. Sekarang, kita menanti langkah Presiden Prabowo,” kata Bupati Alvin.
Bupati juga menyoroti dua simpul strategis yang diyakini mampu menggerakkan ekonomi kepulauan: pembangunan Jembatan Buton–Muna dan pengembangan industri pengolahan Aspal Lawele. Kedua proyek ini dipandang sebagai katalis pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan di wilayah kepulauan.
Kemenperin Siapkan Hilirisasi Aspal Buton hingga 2030
Komitmen penguatan Aspal Buton juga datang dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yang telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Aspal Buton. Strategi ini dirancang untuk mendorong substitusi impor dan memperkuat kemandirian infrastruktur nasional.
“Aspal Buton punya potensi besar menjadi tulang punggung infrastruktur. Kami targetkan pemanfaatan hingga 90 persen dari kebutuhan nasional di 2030,” ungkap Plt Dirjen IKFT Reni Yanita.
Tiga misi utama hilirisasi: Meningkatkan utilisasi industri Aspal Buton yang berkualitas, Mendorong industri aspal murni, Membangun ekosistem industri hijau.
Target pemerintah antara lain: pengembangan 2 industri aspal murni, sertifikasi 10 pabrik dengan standar industri hijau, dan peningkatan penggunaan Aspal Buton secara nasional.
Namun, data 2019–2023 menunjukkan rata-rata penggunaan Aspal Buton di proyek nasional hanya mencapai 5 persen. Sisanya masih dipenuhi oleh aspal impor, yang membebani anggaran negara.
Saatnya Presiden Prabowo Mengambil Langkah Strategis
Dengan adanya cadangan strategis nasional, infrastruktur pendukung, dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kini semua mata tertuju pada Presiden Prabowo.
Masyarakat Sulawesi Tenggara berharap Presiden segera menerbitkan kebijakan khusus yang mendorong penggunaan Aspal Buton secara nasional dan berkelanjutan.
Aspal Buton bukan sekadar komoditas lokal, tetapi simbol kemandirian nasional di sektor infrastruktur. Dengan keberpihakan kebijakan dari pusat, Buton tak hanya akan mencetak sejarah baru, tapi juga mengukir masa depan Indonesia yang lebih kokoh, mandiri, dan berdaulat di atas kekayaan alamnya sendiri. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post