JAKARTA – Indonesia kembali masuk dalam daftar negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Berdasarkan data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat konsumsi rokok di Indonesia sangat tinggi dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
WHO melaporkan bahwa rokok menyebabkan sekitar 8 juta kematian setiap tahun. Ancaman tersebut tidak hanya mengintai perokok aktif, tetapi juga perokok pasif yang terpapar asap rokok. Kandungan zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida, dapat memicu penyakit kronis seperti kanker paru-paru, stroke, dan serangan jantung.
Meski bahaya merokok telah diketahui secara luas, kebiasaan ini masih menjadi bagian dari budaya di banyak negara, terutama di kawasan Asia Tenggara, Oseania, dan Eropa Timur.
Berikut adalah daftar negara dengan jumlah perokok tertinggi berdasarkan persentase populasi menurut data WHO terbaru:
1. Nauru – 48,3%
Negara kecil di Oseania ini mencatat angka perokok tertinggi di dunia. Menariknya, jumlah perokok perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki, mencapai 53%. Rokok sangat mudah diakses dan sudah menjadi bagian dari budaya lokal.
2. Myanmar – 44,4%
Rokok telah mengakar dalam kehidupan masyarakat Myanmar. Prevalensi merokok tinggi karena budaya yang mendukung konsumsi tembakau, terutama di kalangan pria dewasa.
3. Kiribati – 39,7%
Setiap upaya pemerintah Kiribati untuk mengatur konsumsi rokok kerap ditolak publik. Merokok dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya lokal.
4. Papua Nugini – 39,6%
Papua Nugini menghadapi kesulitan besar dalam akses informasi kesehatan dan edukasi terkait bahaya rokok, khususnya di daerah pedalaman.
5. Serbia – 39,5%
Meski larangan merokok di tempat umum sudah diberlakukan sejak 1995, pengawasan dan implementasi kebijakan masih lemah sehingga angka perokok tetap tinggi.
6. Bulgaria – 39,5%
Upaya pemerintah Bulgaria untuk mengalihkan petani tembakau ke sektor lain belum berdampak signifikan. Konsumsi rokok masih tinggi, terutama di wilayah pedesaan.
7. Timor Leste – 38,7%
Sekitar dua dari tiga pria dewasa di Timor Leste adalah perokok aktif. Kurangnya edukasi dan minimnya informasi kesehatan menjadi faktor utama tingginya angka ini.
8. Indonesia – 38,2%
Indonesia masuk peringkat ke-8 negara dengan perokok terbanyak. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% adalah remaja usia 10–18 tahun. Dominasi perokok laki-laki sangat tinggi, mencapai 56,36%.
Sayangnya, hingga kini Indonesia belum meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau (FCTC) yang bertujuan untuk menekan angka konsumsi rokok.
9. Kroasia – 37%
Kroasia telah menaikkan pajak rokok dan menerapkan larangan merokok di tempat umum, namun tingkat kepatuhan masyarakat terhadap regulasi tersebut masih rendah.
10. Kepulauan Solomon – 36,9%
Negara ini telah mewajibkan penggunaan peringatan kesehatan grafis pada kemasan rokok. Namun, efektivitas kebijakan tersebut masih terbatas di lapangan.
Tingginya prevalensi merokok di berbagai negara menunjukkan bahwa pengendalian tembakau masih menjadi tantangan global. Faktor budaya, lemahnya regulasi, akses mudah terhadap produk tembakau, dan kurangnya edukasi menjadi penyebab utama tingginya konsumsi rokok.
Indonesia Perlu Langkah Serius Kurangi Jumlah Perokok
Sebagai negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asia Tenggara, Indonesia perlu mengambil langkah nyata dan strategis, terutama dalam mencegah perokok pemula dari kalangan remaja. Dukungan regulasi yang tegas, edukasi kesehatan sejak dini, serta kampanye publik yang masif menjadi kunci utama untuk menciptakan generasi bebas rokok di masa depan. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post