News
Home / News / Miris, Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Baca Tapi Jago Bermedsos

Miris, Ratusan Siswa SMP Tak Bisa Baca Tapi Jago Bermedsos

Sosial Media. Ilustrasi

JAKARTA – Sebuah temuan mengejutkan datang dari Kabupaten Buleleng, Bali. Ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah tersebut diketahui belum mampu membaca dengan lancar, meski aktif berselancar di media sosial setiap hari. Temuan ini memantik keprihatinan mendalam dari Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, yang menilai kondisi ini sebagai cermin krisis pendidikan Indonesia.

“Bagaimana kita bisa bicara tentang kemajuan teknologi dan sumber daya manusia unggul, jika anak-anak kita belum bisa membaca dengan baik? Ini bukan sekadar isu pendidikan, tapi masalah kesejahteraan masa depan bangsa,” ujar Puan dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat, 18 April 2025.

Temuan literasi anak yang memprihatinkan ini berasal dari laporan Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna. Ia menyebut, banyak siswa kesulitan membaca karena terlalu sering bermain media sosial, terutama melalui smartphone. Ia pun menyarankan adanya pembatasan penggunaan gawai di lingkungan sekolah.

Puan mendukung penuh usulan tersebut dan menegaskan pentingnya penanganan segera. Menurutnya, ketika hak dasar pendidikan, seperti kemampuan membaca, belum terpenuhi, hal itu bisa berdampak buruk terhadap masa depan anak-anak Indonesia.

“Kemampuan membaca adalah fondasi dasar untuk kehidupan. Fakta bahwa masih ada siswa SMP yang belum bisa membaca secara lancar menunjukkan adanya ketimpangan akses pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah,” tegas politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini.

TNI AL Sergap 2 Kapal Ilegal Pembawa Nikel ke IMIP

Lemahnya Deteksi Dini dan Kurangnya Dukungan Lingkungan

Lebih lanjut, Puan juga menyoroti lemahnya deteksi dini terhadap hambatan belajar di sekolah. Ia menilai bahwa kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar memperparah kondisi siswa yang sudah tertinggal secara akademis.

“Anak yang tidak bisa membaca akan mengalami kesulitan tidak hanya di bidang akademik, tapi juga secara sosial dan emosional. Ini adalah tanggung jawab kita bersama – guru, orang tua, dan pemerintah – untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan hak pendidikan yang layak,” tutup Puan. (MS Network)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Indonesia Quran Hour 2025: Istiqlal Bergema, Syiar Al-Qur’an Satukan Umat

Top News

01

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu di 16 Daerah Sulawesi Tenggara: Cek Daftar Lengkapnya!

02

PSN Kawasan Industri Kendari Terpadu Hadapi Masalah Agraria

03

KORUPSI TAMBANG EMAS: Kejagung Usut Tiga Perusahaan Raksasa di Sulawesi Tenggara

04

Profil Laode Sulaeman, Putra Baubau Sulawesi Tenggara yang Resmi Jadi Dirjen Migas ESDM

05

Musrenbang Sultra 2025: Jangan Lupakan Hilirisasi Aspal Buton

Berita Terbaru






Iklan Promosi Mediasultra.com

Media Politik






Kendari Hits





⚽ Jadwal Pertandingan

  • Valencia CF vs RCD MallorcaPrimera Division19 Dec 2025 - 03:00 WIB
  • Real Oviedo vs RC Celta de VigoPrimera Division20 Dec 2025 - 20:00 WIB
  • Levante UD vs Real Sociedad de FútbolPrimera Division20 Dec 2025 - 22:15 WIB