KENDARI – Kota Kendari, Sulawesi Tenggara tengah menghadapi situasi darurat HIV.
Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, jumlah kasus infeksi HIV di kota itu terus menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Tercatat, sejak 2022 hingga pertengahan 2025, total kasus telah menembus angka 2.023.
Guna menekan laju penularan, Dinas Kesehatan Kota Kendari kini menggencarkan kampanye dan sosialisasi penggunaan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)—obat pencegahan HIV bagi individu berisiko tinggi namun belum terinfeksi. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Plaza Inn Kendari, Kamis (17/7/2025), dan melibatkan komunitas, mahasiswa, media, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Ledakan Kasus HIV di Kendari
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Hasria, SKM, M.AP, mengungkapkan bahwa tren kasus HIV terus naik dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat 290 kasus, 2023 sebanyak 321 kasus, 2024 sebanyak 311 kasus dan hingga Juni 2025 sebanyak 131 kasus baru.
“Ini bukan lagi sekadar isu kesehatan, tetapi ancaman terhadap masa depan pembangunan daerah. Kita butuh kerja kolektif untuk memutus rantai penularan,” tegas Hasria.
Sejak diluncurkan pada Juni 2024, program PrEP telah dimanfaatkan oleh 344 orang di Kota Kendari. Obat ini diberikan secara preventif kepada individu yang memiliki risiko tinggi namun belum terinfeksi HIV.
“Melalui PrEP, kita ingin memastikan orang-orang yang rentan bisa tetap negatif saat dilakukan pemeriksaan berkala,” jelas Ellfi, SKM, M.Kes, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Kendari.
Ellfi juga menegaskan bahwa kampanye ini merupakan bagian dari inisiatif global yang menempatkan pencegahan sebagai kunci utama dalam menanggulangi epidemi HIV/AIDS.
HIV Nyata, Bukan Fatamorgana
Dalam pernyataannya, Ellfi menekankan pentingnya kesadaran masyarakat.
“HIV bukan fatamorgana, bukan halusinasi. Ini nyata dan terjadi di Kendari. Setiap tahun selalu ada kasus baru,” ujarnya.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mengabaikan risiko penularan dan lebih terbuka dalam menerima edukasi serta layanan kesehatan terkait HIV.
Dinkes Kendari berharap pelibatan komunitas, dunia pendidikan, dan media akan mempercepat penyebaran informasi seputar pencegahan HIV, termasuk penggunaan PrEP.
Kampanye ini tidak hanya menyasar kelompok berisiko, tetapi juga masyarakat umum agar lebih peduli terhadap isu kesehatan seksual dan reproduksi.
Dengan dukungan lintas sektor, Pemerintah Kota Kendari optimis mampu menekan laju penyebaran HIV dan menciptakan generasi masa depan yang lebih sehat dan produktif. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post