KENDARI – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mendorong perguruan tinggi di Kendari untuk memperkuat hilirisasi riset dan inovasi berbasis Internet of Things (IoT). Hal ini disampaikan saat kunjungan kerjanya ke Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) pada Jumat (4/7/2025).
Dalam kunjungannya, Wamen Stella berdialog langsung dengan civitas akademika dan meninjau sejumlah riset unggulan kampus. Ia menegaskan komitmen Kementerian dalam mendukung hilirisasi riset, peningkatan mutu pendidikan tinggi, serta penyederhanaan regulasi untuk mempercepat proses pendanaan penelitian.
“Kami ingin membangun ekosistem riset yang sehat, terbuka, dan berdampak. Penelitian tidak boleh berhenti di jurnal, tapi harus sampai ke masyarakat melalui hilirisasi dan sinergi dengan pemerintah serta industri,” tegasnya.
Riset Teknologi Laut dan IoT Jadi Unggulan UMK
Di Universitas Muhammadiyah Kendari, Wamen Stella mengapresiasi capaian riset kampus yang telah tiga tahun berturut-turut masuk klaster utama wilayah timur Indonesia.
Salah satu inovasi yang ditinjau adalah alat tangkap ikan berbasis teknologi, berupa lampu celup bawah air yang terintegrasi dengan sensor oseanografi dan printer data real-time. Alat ini telah digunakan nelayan untuk membaca kondisi laut, memprediksi cuaca, dan meningkatkan hasil tangkapan.
“Riset terapan seperti ini sejalan dengan strategi nasional Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat hilirisasi, ketahanan pangan, dan ekonomi berbasis sains dan teknologi,” ujar Wamen Stella.
Ia juga menyampaikan bahwa Kementerian telah mengalokasikan dana tambahan riset melalui LPDP senilai Rp1,8 triliun, yang dapat diakses oleh seluruh peneliti dari PTN maupun PTS.
Sementara itu di Unsultra, Stella Christie disambut oleh dosen dan peneliti lintas bidang, termasuk inovasi dari Fakultas Vokasi berupa alat pertanian berbasis IoT dan kecerdasan buatan (AI). Alat ini mampu mendeteksi kesuburan tanah dan memberikan rekomendasi jenis tanaman, mendukung visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.
Tak hanya itu, kampus ini juga tengah mengembangkan riset deteksi hama otomatis, rekayasa pantai untuk pengendalian abrasi, serta kajian perlindungan konsumen di sektor keuangan berbasis AI.
“Kampus harus memiliki research office untuk menjembatani kolaborasi dengan industri dan pemda. Riset harus menjawab tantangan riil di lapangan,” kata Wamen Stella.
Fokus pada Riset Lingkungan dan Akselerasi Pendidikan Kedokteran
Dalam dialog bersama mahasiswa, Stella menanggapi antusiasme terhadap riset lingkungan seperti fitoremediasi dengan eceng gondok untuk mengatasi pencemaran logam berat akibat tambang.
Ia juga menyatakan dukungan terhadap pendirian Fakultas Kedokteran di UMK yang diharapkan segera mendapatkan SK resmi dan menjadi pusat pendidikan unggulan di kawasan timur Indonesia.
“Kami ingin dosen dan mahasiswa terus jadi penggerak inovasi. Dengan hilirisasi, kolaborasi, dan kemitraan strategis, riset bisa menjadi motor perubahan nyata untuk bangsa,” pungkasnya. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post