KOLAKA UTARA – Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara, kini berada dalam status siaga bencana alam mulai dari banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga gempa bumi. Seluruh wilayah di daerah itu masuk dalam kategori rawan atau zona merah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolaka Utara mencatat, 9 dari 15 kecamatan memiliki tingkat risiko yang tinggi.
Kepala BPBD Kolut, Andi Faizal, mengungkapkan hal itu dalam apel siaga gabungan yang digelar di halaman Mapolres Kolut, Rabu (23/4/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Kolut, AKBP Ritman Todoan Agung Gultom, dan turut dihadiri oleh Wakil Bupati Kolut, H. Jumarding.
Pemetaan Risiko Bencana
Menurut Andi Faizal, BPBD telah menyusun dokumen pemetaan bencana berdasarkan catatan historis kejadian alam yang pernah melanda Kolut. Daerah yang masuk dalam zona risiko tinggi antara lain: Lasusua, Wawo, Batu Putih, Lambai, Ranteangin, Pakue, Pakue Tengah, Pakue Utara, dan Tolala.
“Wilayah ini dominan perbukitan, sehingga rawan terhadap banjir fluvial yang diakibatkan oleh luapan sungai. Walaupun durasi banjir seringkali singkat, dampaknya sangat merugikan,” jelas Andi sebagaimana dikutip dari alert BNPB.
Selama periode Januari–April 2025, Kolut telah mengalami banjir di enam kecamatan serta angin kencang di empat kecamatan lainnya. Secara keseluruhan, sudah sepuluh kecamatan terdampak bencana di awal tahun ini. Selain kerusakan infrastruktur dan rumah warga, bencana ini juga menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Respon Pemerintah Daerah dan Aparat Keamanan
Wakil Bupati Kolut, H. Jumarding, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan penanganan cepat terhadap berbagai kejadian. Di antaranya perbaikan tiga jembatan penghubung antar dusun yang terputus serta pembangunan kolam penampungan air di RSUD Djafar Harun yang sempat terendam banjir.
Sementara itu, Kapolres Kolut, AKBP Ritman Todoan, memastikan kesiapsiagaan penuh dari seluruh unsur terkait, termasuk personel Polri, TNI, BPBD, Dinkes, Dinsos, dan para relawan.
“Kami sudah siapkan lebih dari 100 personel yang siap turun langsung ke lapangan dalam situasi darurat,” katanya.
Ia juga telah memerintahkan para Bhabinkamtibmas untuk melakukan pemetaan potensi bencana di setiap desa yang menjadi wilayah tugas mereka.
“Kami pastikan setiap kejadian bencana akan segera direspons dengan cepat,” tandasnya. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post