KOLAKA – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, menegaskan dukungannya terhadap investasi strategis yang dilakukan Ceria Group di Kabupaten Kolaka. Dalam kunjungan ke proyek strategis nasional smelter “Merah Putih” milik Ceria Group di Wolo, Kolaka, pada Sabtu (26/4/2025), Gubernur ASR menekankan pentingnya sinergi, harmoni antar-etnis, dan peran industri dalam mendorong kemajuan Sulawesi Tenggara.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun Sulawesi Tenggara ke-61 (HUT Sultra ke-61).
Gubernur ASR menyampaikan, usia 61 tahun bagi Sultra merupakan usia kematangan yang harus diiringi dengan upaya nyata membangun daerah secara kolektif.
“Kami hadir di sini dalam rangkaian HUT Sultra ke-61. Usia 61 tahun itu seharusnya usia kematangan. Kita ingin membangun Sultra dengan dasar harmoni antaretnis, tanpa dominasi satu pihak. Semua harus memiliki rasa saling memiliki sehingga kita bersama membangun ‘Harmoni Sultra’,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengejar visi “Sultra Maju, Aman, Sejahtera, dan Religius”, dengan menekankan pentingnya kerja dengan hati.
Setelah menyampaikan sambutan, Gubernur Andi Sumangerukka menerima pemaparan dari manajemen Ceria Group dan melanjutkan dengan meninjau langsung area proyek smelter.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur ASR menyaksikan langsung kesiapan smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Ceria Group, yang saat ini telah mencapai tahap akhir pembangunan. Smelter ini dirancang untuk memproduksi green nickel product, yaitu produk nikel ramah lingkungan yang dihasilkan melalui proses produksi berkelanjutan dan teknologi rendah emisi.
Smelter Ceria diproyeksikan akan segera memulai produksi komersial dan dalam waktu dekat segera diresmikan. Dengan kapasitas produksi yang signifikan, fasilitas ini akan menjadi salah satu pilar utama dalam industri hilirisasi nikel nasional, sekaligus memperkuat posisi Kolaka sebagai pusat industri nikel hijau di Indonesia.
Pihak Ceria Group memastikan bahwa pengoperasian smelter ini tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dalam negeri, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, menggerakkan ekonomi daerah, dan mendukung agenda global menuju transisi energi hijau.
Dalam kesempatan tersebut, CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata, mengapresiasi kehadiran Gubernur ASR di lokasi smelter Ceria. Ia menegaskan bahwa keberhasilan Ceria Group hingga saat ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dan masyarakat Sultra.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak Gubernur. Pencapaian kami saat ini adalah hasil usaha bersama, dukungan pemerintah, serta doa seluruh masyarakat. Kami berharap bimbingan dan sinergi ini terus berlanjut untuk mewujudkan target-target besar ke depan,” ungkap Derian.
Lebih jauh, Derian menekankan bahwa Ceria Group tidak hanya fokus pada aktivitas penambangan, tetapi juga serius mengembangkan industri pengolahan nikel dan membangun ekosistem baterai berbasis bahan baku lokal.
“Ceria bermimpi besar membangun ekosistem industri baterai. Perjalanan ini panjang dan penuh tantangan, namun dengan sinergi dan komitmen, mimpi ini akan menjadi nyata,” katanya.
Ia juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memberdayakan masyarakat sekitar area operasi sebagai bagian dari visi berkelanjutan perusahaan.
Kunjungan Gubernur ASR ke smelter Ceria Group di Kolaka ini menandai momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara sektor industri dan pemerintah daerah. Diharapkan, investasi Ceria Group dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai pusat industri nikel hijau dan baterai nasional. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post