• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, Juni 2, 2025
  • Login
No Result
View All Result
MediaSultra.com
  • News
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri
  • Lingkungan
    KLH Ungkap Pelanggaran Serius Pengolahan Nikel di Kawasan Industri Morowali

    KLH Ungkap Pelanggaran Serius Pengolahan Nikel di Kawasan Industri Morowali

    Bombana Mulai Galakkan Konservasi Mangrove, Upaya Nyata Selamatkan Pesisir

    Bombana Mulai Galakkan Konservasi Mangrove, Upaya Nyata Selamatkan Pesisir

    Revisi RTRW Sultra Membuka Jalan Bagi Kehancuran Total Pulau Kabaena dan Wawonii

    Revisi RTRW Sultra Membuka Jalan Bagi Kehancuran Total Pulau Kabaena dan Wawonii

    Pegunungan Mekongga: Benteng Alam Terakhir dan Rumah Keanekaragaman Hayati di Sultra

    Pegunungan Mekongga: Benteng Alam Terakhir dan Rumah Keanekaragaman Hayati di Sultra

    WALHI Serukan Moratorium PLTU Smelter Nikel di Sulawesi

    WALHI Serukan Moratorium PLTU Smelter Nikel di Sulawesi

    Bom Waktu Bencana Ekologis di Sultra: 80 Persen Bekas Tambang Nikel Abaikan Reklamasi

    Bom Waktu Bencana Ekologis di Sultra: 80 Persen Bekas Tambang Nikel Abaikan Reklamasi

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Edukasi
  • Spesial Report
  • News
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri
  • Lingkungan
    KLH Ungkap Pelanggaran Serius Pengolahan Nikel di Kawasan Industri Morowali

    KLH Ungkap Pelanggaran Serius Pengolahan Nikel di Kawasan Industri Morowali

    Bombana Mulai Galakkan Konservasi Mangrove, Upaya Nyata Selamatkan Pesisir

    Bombana Mulai Galakkan Konservasi Mangrove, Upaya Nyata Selamatkan Pesisir

    Revisi RTRW Sultra Membuka Jalan Bagi Kehancuran Total Pulau Kabaena dan Wawonii

    Revisi RTRW Sultra Membuka Jalan Bagi Kehancuran Total Pulau Kabaena dan Wawonii

    Pegunungan Mekongga: Benteng Alam Terakhir dan Rumah Keanekaragaman Hayati di Sultra

    Pegunungan Mekongga: Benteng Alam Terakhir dan Rumah Keanekaragaman Hayati di Sultra

    WALHI Serukan Moratorium PLTU Smelter Nikel di Sulawesi

    WALHI Serukan Moratorium PLTU Smelter Nikel di Sulawesi

    Bom Waktu Bencana Ekologis di Sultra: 80 Persen Bekas Tambang Nikel Abaikan Reklamasi

    Bom Waktu Bencana Ekologis di Sultra: 80 Persen Bekas Tambang Nikel Abaikan Reklamasi

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Edukasi
  • Spesial Report
No Result
View All Result
MediaSultra.com
No Result
View All Result
Home News

‘Saatnya Indonesia Jadi Epicentrum Baru Peradaban Islam’

by Redaksi MS
23 April 2025
in News
Reading Time: 3 mins read
0
‘Saatnya Indonesia Jadi Epicentrum Baru Peradaban Islam’

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar. Dok

0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

DEPOK – Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat sains, intelektual, dan peradaban Islam dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara peluncuran Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa dan groundbreaking Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, pada Selasa (22/4/2025).

“Indonesia saat ini menjadi sorotan dunia Islam,” ujar Menag Nasaruddin. “Ketika mendampingi Presiden dalam kunjungan ke negara-negara Timur Tengah—seperti Turki, Qatar, UEA, Mesir, dan Yordania—para pemimpin negara menyampaikan harapan besar agar Indonesia menjadi epicentrum baru peradaban Islam.”

Menurutnya, Indonesia memiliki tiga modal utama: demokrasi yang stabil, umat Islam yang moderat, dan keberagaman yang harmonis. Ketiganya menjadi fondasi kuat untuk membangun posisi strategis Indonesia dalam peta peradaban Islam global.

BeritaTerkait

Pelunasan Biaya Haji Diperpanjang hingga 25 April 2025

Perubahan Pandangan Dunia Islam

Dunia Islam, khususnya dari Timur Tengah, kini mulai memandang Indonesia sebagai rujukan baru. “Dulu kita belajar Islam ke Timur Tengah. Kini saatnya mereka datang ke Indonesia untuk belajar sains Islam,” tegasnya.

Beberapa cendekiawan Arab bahkan menyarankan agar karya-karya ilmiah Islam berbahasa Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Arab untuk dikaji di wilayah mereka, termasuk Mesir.

Menag juga menyinggung komitmen Indonesia dalam isu kemanusiaan, terutama untuk rakyat Palestina. Presiden Prabowo Subianto berencana mendatangkan 1.000 warga Gaza ke Indonesia untuk mendapatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan.

“Banyak warga Gaza yang tidak bisa membaca dan menulis. Presiden ingin mengundang mereka ke Indonesia demi kemanusiaan dan masa depan yang lebih baik,” jelas Nasaruddin.

Pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII)

Acara ini juga menandai peletakan batu pertama pembangunan Pesantren Istiqlal Internasional Indonesia (PIII) yang berada di lingkungan kampus UIII, Depok. Pesantren ini dirancang sebagai madrasah berkonsep asrama (boarding school) dengan standar internasional.

Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya Menko PMK Pratikno, Mendagri Tito Karnavian dan para tokoh pendidikan dan keagamaan nasional.

Menag menegaskan, PIII akan menjadi model pendidikan Islam internasional yang menggabungkan kurikulum madrasah (MI, MTs, MA) dengan metode pembelajaran khas pesantren.

“Ini bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi juga simbol soft power Indonesia dalam dunia Islam global,” ujar Menag.

Konsep PIII terinspirasi dari kejayaan Baitul Hikmah di Baghdad dan Andalusia. Indonesia, dengan lebih dari 42.000 pesantren dan warisan ulama besar seperti Syekh Nawawi al-Bantani dan KH Hasyim Asy’ari, memiliki legitimasi historis untuk menjadi pusat peradaban Islam baru.

Menko PMK Pratikno juga menegaskan, UIII dan PIII adalah bagian dari proyek global.

“UIII bukan sekadar UIN baru, tapi global project di mana Indonesia berkontribusi bagi dunia. Kita bisa melahirkan diplomat, guru agama, dan pemikir Islam internasional dari sini.”

Dirjen Pendidikan Islam, Suyitno, menjelaskan bahwa PIII mengemban tiga misi utama: (1) pendidikan berbasis kurikulum diniyah klasik dan standar internasional, (2) Dakwah Islam moderat dan (3) Pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan santri.

“Santri akan belajar ilmu agama dan sains, menguasai teknologi, bahasa asing, dan akhlak mulia. Pesantren ini adalah lokomotif peradaban Islam Indonesia,” ujar Suyitno.

Dengan berdirinya PIII dan peran strategis UIII, Indonesia semakin menegaskan diri sebagai pusat baru peradaban Islam modern yang berakar pada tradisi namun berpikiran global. Saatnya dunia belajar Islam dari Indonesia—Islam yang damai, moderat, berilmu, dan berperadaban. (MS Network)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Tags: IslamKementerian AgamaPeradaban Islam

Related Posts

Dana TKD 2025 untuk Sultra Turun Jadi Rp18 Triliun, Skema Penyaluran Tunjangan Guru Berubah

Dana TKD 2025 untuk Sultra Turun Jadi Rp18 Triliun, Skema Penyaluran Tunjangan Guru Berubah

2 Juni 2025
100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana, Apa Saja Terobosan mereka?

100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Bombana, Apa Saja Terobosan mereka?

2 Juni 2025
Sudah Siapkah Kendari Hadapi Banjir? Terobosan Wali Kota Ditunggu Warga

Sudah Siapkah Kendari Hadapi Banjir? Terobosan Wali Kota Ditunggu Warga

1 Juni 2025
Ridwan Bae: Keselamatan Rakyat adalah Segalanya

Ridwan Bae: Keselamatan Rakyat adalah Segalanya

31 Mei 2025
Marak Kasus Bunuh Diri, Patroli Rutin Mulai Digelar di Jembatan Teluk Kendari

Marak Kasus Bunuh Diri, Patroli Rutin Mulai Digelar di Jembatan Teluk Kendari

31 Mei 2025
BPK Temukan Masalah Serius di Kendari, Bombana, dan Kolaka Timur Meski Raih WTP

BPK Temukan Masalah Serius di Kendari, Bombana, dan Kolaka Timur Meski Raih WTP

31 Mei 2025
Next Post
Kolaka Matangkan Persiapan Jelang HUT ke-61 Sultra, Ini Rangkaian Acaranya

Kolaka Matangkan Persiapan Jelang HUT ke-61 Sultra, Ini Rangkaian Acaranya

Discussion about this post

Recommended

CRIF 2025: Wali Kota Kendari Bicara Inovasi Lokal untuk Mitigasi Krisis Iklim

CRIF 2025: Wali Kota Kendari Bicara Inovasi Lokal untuk Mitigasi Krisis Iklim

2 minggu ago
Kendari Hadapi 3 Problem Serius dan Beban Utang Rp400 Miliar, Warisan atau Bom Waktu?

Kendari Hadapi 3 Problem Serius dan Beban Utang Rp400 Miliar, Warisan atau Bom Waktu?

4 minggu ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Term of Service
    • Contact

    © 2022 MediaSultra / Member of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Contact
    • Disclaimer
    • Home
    • Pedoman Media Siber
    • Privacy Policy
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Term of Service

    © 2022 MediaSultra / Member of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    Go to mobile version