KENDARI – Prof. Dr. Yusuf Sabilu, M.Sc. resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) periode 2025–2029. Langkah ini bukan sekadar formalitas pencalonan, tapi bagian dari visi besar: membawa UHO melangkah keluar dari zona nyaman dan bersaing di panggung internasional.
“Saya datang bukan hanya untuk melanjutkan, tapi untuk melompat lebih jauh. UHO harus punya tempat dalam peta pendidikan global,” ungkap Prof. Yusuf usai menyerahkan berkas pendaftaran, Senin, 21 April 2025.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia akademik, Prof. Yusuf memahami denyut kampus dari dalam. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat selama dua periode, dan kini sebagai Ketua Senat Fakultas. Ia menjadi salah satu figur yang disegani di lingkungan UHO.
Namun di balik pengalaman panjang itu, ada semangat baru yang ia bawa: transformasi visi lokal menjadi kekuatan global.
“Kita punya SDM yang luar biasa, budaya akademik yang kokoh, dan keinginan untuk maju. Yang kita butuhkan adalah arah yang berani—membangun UHO sebagai kampus yang bisa berdialog, berkolaborasi, dan bersaing di tingkat dunia,” katanya.
UHO Sebagai Global Knowledge Hub
Dalam pemaparannya, Prof. Yusuf menyampaikan rencana strategisnya: menjadikan UHO sebagai global knowledge hub—pusat pembelajaran dan inovasi yang terhubung dengan dunia. Ia menekankan pentingnya kolaborasi internasional, digitalisasi kampus, peningkatan kapasitas riset, dan peningkatan mutu lulusan agar selaras dengan kebutuhan industri global.
“Kampus hari ini tak bisa lagi berpikir lokal semata. Dunia sedang berubah, dan UHO harus jadi bagian dari perubahan itu—bukan penonton, tapi pelaku,” tegasnya.
Melanjutkan dan Melampaui
Prof. Yusuf juga menyampaikan penghargaan terhadap capaian Rektor saat ini, Prof. Muhammad Zamrun Firihu, yang telah membawa UHO tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Ia bertekad untuk melanjutkan yang sudah baik, dan melampaui yang belum tercapai.
“Kepemimpinan adalah estafet visi. Apa yang sudah dibangun akan saya teruskan dan dorong lebih jauh agar UHO benar-benar dikenal, tidak hanya di Sulawesi Tenggara atau Indonesia, tapi juga internasional,” tambahnya.
Dengan semangat kolaboratif, keberanian untuk berinovasi, dan pemikiran yang terbuka terhadap dunia, Prof. Yusuf Sabilu membawa harapan akan lahirnya era baru UHO—lebih modern, lebih relevan, dan lebih berdaya saing global. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post