OKINAWA – Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat prestasi internasional dengan menghadiri LINKAGE International Workshop 2025 yang berlangsung di Okinawa, Jepang, pada 8–13 September 2025.
Forum bergengsi ini digelar atas kerja sama The Research Institute for Humanity and Nature (RIHN) Jepang bersama ITBM Wakatobi melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Sebanyak empat delegasi resmi ITBM Wakatobi hadir dalam agenda internasional tersebut, yakni Rektor ITBM Wakatobi Arusani, Wakil Rektor I Bidang Akademik Jumui, Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Surni, dan Ketua Prodi Ilmu Perikanan Rahman Shaadikin.
Selain itu, perwakilan dari Komunitas Yayasan Pulau Tukang Besi Wakatobi, La Ode Muhamad Saleh Hanan dan Nurhaida, juga turut diundang.
Momentum Penting bagi ITBM Wakatobi
Rektor ITBM Wakatobi, Arusani, menegaskan bahwa undangan resmi ini menjadi tonggak penting bagi kampus maritim Muhammadiyah tersebut.
“Kami merasa terhormat bisa hadir langsung di Okinawa atas undangan dari RIHN Jepang. Ini bukti nyata bahwa kerja sama akademik yang kami rintis mendapat pengakuan internasional,” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (10/9/2025).
Arusani menambahkan, kehadiran ITBM Wakatobi dalam forum internasional ini akan memberikan dampak signifikan, terutama dalam pengembangan riset perikanan, kelautan, dan budaya maritim.
Tema besar workshop, “Bridging Islands: Pathways to Sustainable Future with Water and Culture”, dinilai sangat relevan dengan kondisi Wakatobi sebagai daerah kepulauan.
Dukungan Penyelenggara dan RIHN Jepang
Delegasi ITBM Wakatobi dijemput langsung di Bandara Okinawa Naha pada 8 September 2025. Selama kegiatan, seluruh biaya perjalanan udara dari Indonesia ke Jepang hingga akomodasi ditanggung oleh penyelenggara, yakni LINKAGE Project RIHN Jepang.
Jun Yasumoto, Project Leader LINKAGE, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan mempertemukan akademisi dan praktisi lintas disiplin dalam membangun masa depan berkelanjutan.
“Kami menantikan kehadiran delegasi ITBM Wakatobi untuk berdiskusi tentang air, budaya, dan masa depan pulau-pulau kecil,” ungkap Yasumoto.
Dorong Kolaborasi Internasional dan Reputasi Kampus
Dalam kesempatan tersebut, Arusani juga menekankan arti penting kolaborasi global bagi perguruan tinggi daerah.
“Kerja sama seperti ini membuka peluang baru, tidak hanya dalam penelitian, tetapi juga pertukaran mahasiswa, penguatan kapasitas dosen, dan peningkatan reputasi kampus di tingkat internasional,” jelasnya.
Partisipasi ITBM Wakatobi di LINKAGE International Workshop 2025 menjadi langkah maju dalam memperkuat kiprah akademik kampus di kancah global.
“Kami berharap keikutsertaan ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Wakatobi, khususnya dalam pengelolaan sumber daya laut dan pembangunan berbasis budaya berkelanjutan, serta menunjukkan keseriusan Muhammadiyah dalam pengembangan pendidikan tinggi berbasis maritim,” tutup Arusani. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini


