KENDARI – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menunjukkan inovasi pengembangan lahan pertanian urban di tengah keterbatasan lahan produktif akibat pesatnya pembangunan kota.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, bersama Wakilnya Sudirman menunjukkan hal itu saat melakukan tanam dan panen komoditi pertanian di Kebun Asimilasi dan Edukasi Lapas Kelas IIA Kendari, pada Senin (21/4/2025).
Sebagai kawasan urban kata Siska, Kota Kendari menghadapi tantangan serius dalam pengembangan sektor pertanian. Lahan pertanian yang semakin sempit, perubahan fungsi lahan menjadi kawasan permukiman dan komersial, serta minimnya akses lahan menjadi isu utama.
“Status dan kepemilikan lahan, konversi lahan pertanian, serta keterbatasan sarana pendukung menjadikan pertanian di wilayah urban semakin menantang,” jelasnya.
Namun, ia melihat peluang besar dalam pemanfaatan lahan-lahan non-produktif, termasuk lahan di lingkungan lembaga pemasyarakatan, sebagai solusi nyata.
Menurutnya, jika potensi lahan tersebut dioptimalkan, maka urban farming bisa berkembang signifikan dan mendukung ketahanan pangan lokal.
Kegiatan pertanian di Lapas ini juga dinilai sebagai model integratif antara pemberdayaan warga binaan dan pengembangan pertanian kota.
Plh. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sultra, I Gede, turut mengapresiasi dukungan Pemkot Kendari. Ia menyebut bahwa program ini tak hanya memberikan keterampilan bagi warga binaan, tetapi juga menjawab isu keterbatasan lahan produktif di kota.
“Kami ingin membuktikan bahwa pertanian bisa tumbuh di lahan terbatas, bahkan di dalam lingkungan pemasyarakatan,” ujarnya. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
Discussion about this post