• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Mei 13, 2025
  • Login
No Result
View All Result
MediaSultra.com
  • News
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri
  • Lingkungan
    Ikan Hasil Bom Ternyata tidak Layak Konsumsi dan Berbahaya, Kenapa?

    Ikan Hasil Bom Ternyata tidak Layak Konsumsi dan Berbahaya, Kenapa?

    Melihat dari Dekat Eksotisme Flora Ultrabasa di Kebun Raya Kendari

    Melihat dari Dekat Eksotisme Flora Ultrabasa di Kebun Raya Kendari

    Ekowisata Labengki Harumkan Konawe Utara di Trisakti Tourism Award 2025

    Ekowisata Labengki Harumkan Konawe Utara di Trisakti Tourism Award 2025

    Eksploitasi Nikel di Pulau Kabaena Jadi Sorotan Forum Internasional

    Eksploitasi Nikel di Pulau Kabaena Jadi Sorotan Forum Internasional

    Stop Eksploitasi Nikel di Pulau Wawonii: Harita Group Didesak Segera Angkat Kaki

    Stop Eksploitasi Nikel di Pulau Wawonii: Harita Group Didesak Segera Angkat Kaki

    Wisata Pungut Sampah di Teluk Kendari: Edukasi Lingkungan Lewat Aksi

    Wisata Pungut Sampah di Teluk Kendari: Edukasi Lingkungan Lewat Aksi

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Edukasi
  • Spesial Report
  • News
  • Politik
  • Ekonomi & Bisnis
  • Industri
  • Lingkungan
    Ikan Hasil Bom Ternyata tidak Layak Konsumsi dan Berbahaya, Kenapa?

    Ikan Hasil Bom Ternyata tidak Layak Konsumsi dan Berbahaya, Kenapa?

    Melihat dari Dekat Eksotisme Flora Ultrabasa di Kebun Raya Kendari

    Melihat dari Dekat Eksotisme Flora Ultrabasa di Kebun Raya Kendari

    Ekowisata Labengki Harumkan Konawe Utara di Trisakti Tourism Award 2025

    Ekowisata Labengki Harumkan Konawe Utara di Trisakti Tourism Award 2025

    Eksploitasi Nikel di Pulau Kabaena Jadi Sorotan Forum Internasional

    Eksploitasi Nikel di Pulau Kabaena Jadi Sorotan Forum Internasional

    Stop Eksploitasi Nikel di Pulau Wawonii: Harita Group Didesak Segera Angkat Kaki

    Stop Eksploitasi Nikel di Pulau Wawonii: Harita Group Didesak Segera Angkat Kaki

    Wisata Pungut Sampah di Teluk Kendari: Edukasi Lingkungan Lewat Aksi

    Wisata Pungut Sampah di Teluk Kendari: Edukasi Lingkungan Lewat Aksi

    Trending Tags

    • Sillicon Valley
    • Climate Change
    • Election Results
    • Flat Earth
    • Golden Globes
    • MotoGP 2017
    • Mr. Robot
  • Edukasi
  • Spesial Report
No Result
View All Result
MediaSultra.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi & Bisnis

Konawe: Lumbung Pangan Strategis di Indonesia Timur

by Redaksi MS
24 April 2025
in Ekonomi & Bisnis
Reading Time: 3 mins read
0
Konawe: Lumbung Pangan Strategis di Indonesia Timur

Petani Padi sawah di Desa Awua Sari, Kecamatan Asinua, Kabupaten Konawe. Ist

0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

KONAWE – Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, kian mengukuhkan posisinya sebagai lumbung pangan strategis di Indonesia Timur. Dengan produksi beras yang konsisten mengalami surplus, Konawe tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi penyuplai utama beras hingga wilayah Papua.

Pada Kamis (17/4/2025), Pemerintah Kabupaten Konawe resmi mengirimkan 500 ton beras tahap pertama ke Kota Baubau. Pengiriman ini akan dilanjutkan dengan 500 ton lagi pada pekan berikutnya, menjadikan total distribusi sebanyak 1.000 ton beras melalui Bulog Kota Baubau.

Bupati Konawe, Yusran Akbar, menyatakan bahwa pengiriman ini menjadi bukti kekuatan produksi daerah sekaligus bentuk solidaritas antardaerah.

“Pengiriman beras ini menunjukkan kelebihan produksi Konawe sekaligus tanggung jawab sosial untuk mendukung wilayah yang kekurangan pasokan pangan,” ujarnya.

Tidak berhenti di Baubau, Pemkab Konawe juga telah merencanakan pengiriman 1.000 ton beras ke Papua sebagai bagian dari komitmen mendukung ketahanan pangan nasional.

“Ini baru tahap awal. Setelah pengiriman ke Baubau, kami akan distribusikan 1.000 ton beras ke Papua,” tambah Yusran Akbar.

Konawe menargetkan total serapan beras sebesar 16.000 ton, dengan produksi saat ini telah mencapai 7.000 ton. Upaya peningkatan produktivitas terus digencarkan demi memastikan ketersediaan pangan jangka panjang.

Kepala Bulog Unaaha, Abdan Jarmin, mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga pertengahan April 2025, penyerapan beras dari petani mencapai 7.000 ton. Ini menjadikan Konawe sebagai salah satu daerah dengan cadangan beras terbesar di Sultra.

Genjot Produksi

Dalam upaya memperkuat produksi pangan nasional, Bupati Konawe Yusran Akbar mengumumkan rencana strategis pencetakan sawah baru seluas 5.000 hektar. Hal ini disampaikannya usai menghadiri Rapat Percepatan Kontrak Survei Investigasi Desain (SID) di Jakarta, Senin (14/4/2025), yang digelar oleh Ditjen Lahan dan Irigasi Pertanian Kementerian Pertanian RI.

Program ini merupakan bagian dari implementasi Program Prioritas Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran, yang menargetkan swasembada pangan, energi, dan air.

“Konawe diberkahi tanah subur dan air melimpah. Potensi kita sangat besar, dan dengan dukungan pemerintah pusat, kami yakin bisa merealisasikan 5.000 hektar sawah baru,” tegas Yusran.

Data menunjukkan, Konawe memiliki cadangan lahan pertanian padi sawah seluas 9.836,67 hektar, dengan total potensi mencapai 38.176,27 hektar, namun baru sekitar 26.700 hektar yang termanfaatkan optimal.

Plt. Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian, Husnain, mengapresiasi langkah Bupati Konawe dan menyatakan dukungan penuh pemerintah pusat.

Konawe Penopang Ketahanan Pangan Nasional

Dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Konawe berperan penting dalam menghadapi krisis pangan global.

“Ada 44 negara terancam kelaparan. Konawe bisa menjadi harapan Indonesia untuk menghadapi krisis ini,” tegas Mentan.

“Produktivitas kita sudah sangat baik. Target kita adalah swasembada pangan secepatnya,” ujar Amran saat mengunjungi Bendungan Ameroro.

Bendungan Ameroro sendiri berpotensi mengairi 3.604 hektare sawah, termasuk 1.392 hektare lahan baru di dua kecamatan.

Meski Konawe terus menggenjot produksi, ancaman bencana alam tetap membayangi. Banjir akibat luapan Sungai Aworeka pada 4 Juli 2024 lalu merendam sekitar 400 hektare sawah, menurut data BPBD Sultra.

Penanganan banjir dan pembangunan infrastruktur irigasi menjadi fokus tambahan agar Konawe tetap bisa menjaga stabilitas sebagai lumbung pangan regional dan nasional.

Dengan surplus produksi beras, distribusi lintas daerah, serta dukungan dari pemerintah pusat, Konawe semakin menunjukkan jati dirinya sebagai lumbung pangan strategis di Indonesia Timur. Peran vital ini menempatkan Konawe sebagai tumpuan dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional dan global. (MS Network)

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Tags: Asta CitaKetahanan PanganKonaweLumbung PanganSwasembada PanganYusran Akbar
Next Post
Rekor Nasional: Kemenag Sultra Catat Asesi Ukom Jabatan Terbanyak se-Indonesia

Rekor Nasional: Kemenag Sultra Catat Asesi Ukom Jabatan Terbanyak se-Indonesia

Discussion about this post

Recommended

Pemerintah Mulai Antisipasi Lonjakan Harga Pangan

Pemerintah Mulai Antisipasi Lonjakan Harga Pangan

3 tahun ago
Wali Kota Kendari Fasilitasi Modal Usaha Rp5 Juta untuk Setiap UMKM

Wali Kota Kendari Fasilitasi Modal Usaha Rp5 Juta untuk Setiap UMKM

3 minggu ago

Popular News

    Connect with us

    • Tentang Kami
    • Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Term of Service
    • Contact

    © 2022 MediaSultra / Member of Asiatoday Network

    No Result
    View All Result
    • Contact
    • Disclaimer
    • Home 3
    • Pedoman Media Siber
    • Privacy Policy
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    • Term of Service

    © 2022 MediaSultra / Member of Asiatoday Network

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In
    Go to mobile version