KENDARI – Pemadaman listrik skala besar melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tenggara pada Minggu malam, 11 Mei 2025. Daerah yang terdampak meliputi Kota Kendari, Kabupaten Kolaka, Konawe, dan Konawe Utara, yang menyebabkan aktivitas masyarakat dan layanan publik terganggu.
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kendari, Munawir Liling, mengatakan bahwa ratusan personel langsung diterjunkan untuk menangani pemadaman tersebut. Berkat respons cepat di lapangan, pasokan listrik berhasil kembali normal di seluruh wilayah terdampak, termasuk sebagian wilayah Luwu Raya.
“Ratusan personel PLN langsung merespons dengan sigap seketika gangguan terjadi dan terus bersiaga pasca aliran listrik di Sulawesi Tenggara daratan dan Luwu Raya kembali pulih secara normal,” ujar Munawir, Senin (12/5), melalui siaran pers yang dikirimkan Ahmad Amirul Syarif, Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar.
PLN juga memastikan bahwa seluruh lokasi vital seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian telah kembali mendapatkan suplai listrik secara penuh.
“Kami terus berupaya secara maksimal, sekaligus melakukan evaluasi dan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya,” tambah Munawir.
Meski aliran listrik telah pulih, penyebab gangguan belum dipastikan secara rinci. Namun, dugaan awal mengarah pada gangguan infrastruktur kelistrikan tegangan tinggi di wilayah Sulawesi Tenggara daratan.
“Hingga saat ini, personel kami di lapangan tetap bersiaga untuk terus menjaga dan memastikan pasokan listrik telah 100 persen pulih. Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi kesabaran serta pengertian seluruh pelanggan,” pungkasnya.
Sementara itu, pemadaman listrik juga terjadi meluas di Sulawesi Tengah. PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu melaporkan sejumlah daerah seperti Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, Parigi Moutong, dan Poso mengalami pemadaman sejak Minggu malam pukul 20.46 WITA.
Manajer PLN UP3 Palu, Yanuar, menyebutkan pemadaman di wilayah ini disebabkan gangguan pada Sistem Transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan Gardu Induk Lopana Amurang dan Gardu Induk Teling Gas Insulated Switchgear (GIS).
Selain itu, gangguan juga terjadi pada sistem transmisi 275 kV yang melintasi wilayah Latuppa, Pamona, dan Wotu, yang menyebabkan sebagian gardu induk di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara kehilangan tegangan.
“PLN memastikan bahwa kondisi ini sedang ditangani intensif oleh tim operasional di lapangan. Kami terus berkoordinasi dengan UIP3B Sulawesi, UPT Palu, dan UP2D Suluttenggo untuk mempercepat proses normalisasi sistem,” jelas Yanuar.
Gangguan ini turut menyebabkan 31 gardu induk di Sulawesi Utara dan Gorontalo kehilangan tegangan, yang berdampak pada pemadaman total di wilayah tersebut. Hingga Senin pagi, 12 dari 31 gardu induk terdampak telah berhasil dipulihkan.
Di wilayah Sulawesi Selatan, pemadaman listrik juga terjadi akibat cuaca ekstrem yang menyebabkan penurunan debit air di sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sehingga pasokan listrik berkurang.
PLN membuka layanan pengaduan dan informasi melalui aplikasi PLN Mobile dan call center 123 bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait proses pemulihan pasokan listrik. (MS Network)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini