KENDARI – Persaingan kampus terbaik di Sulawesi kian sengit.
Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini resmi menyandang predikat peringkat kedua terbaik di Sulawesi versi Webometrics edisi Januari 2025, hanya satu tingkat di bawah Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Tak berhenti di situ, di tingkat nasional UHO juga berhasil merangsek ke peringkat 28 besar, naik dari posisi 33 pada 2024. Lonjakan ini jadi bukti nyata UHO mulai berani menantang dominasi kampus-kampus besar di Indonesia.
Webometrics: Arena Persaingan Kampus Global
Pemeringkatan Webometrics yang digawangi Cybermetrics Lab, CSIC Spanyol, menilai hampir 32.000 perguruan tinggi dunia berdasarkan tiga indikator utama:
Visibilitas (50%): dampak konten web yang bisa diakses secara global.
Transparansi (10%): sitasi peneliti teratas melalui Google Scholar.
Keunggulan (40%): jumlah publikasi ilmiah yang banyak dikutip di Scopus/Scimago.
Dengan sistem penilaian berbasis reputasi digital dan akademik itu, capaian UHO tak bisa dianggap remeh. Artinya, UHO sudah diperhitungkan dalam peta kompetisi global.
Dies Natalis ke-44: UHO Matang, Tak Mau Lagi Jadi Kampus Daerah
Tahun 2025 menandai usia 44 tahun UHO, momentum yang disebut Rektor Prof. Dr. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc. sebagai fase kematangan.
Dalam Rapat Senat Luar Biasa Dies Natalis ke-44, Prof. Armid menegaskan:
“UHO tidak boleh puas jadi kampus regional. Usia 44 tahun adalah waktu yang tepat untuk naik kelas menjadi universitas berstandar internasional.”
Tema Dies Natalis, “Inovasi Berkelanjutan Menuju UHO Global,” menggambarkan tekad kuat UHO untuk memperluas pengaruh ke panggung internasional.
Tantangan ke Depan: Siapkah UHO Menyamai Unhas?
Untuk benar-benar menyaingi Unhas dan bersaing di level internasional, UHO harus konsisten menempuh strategi besar:
1. Riset Global – memperbanyak publikasi di jurnal internasional bereputasi.
2. Kolaborasi Internasional – memperluas jejaring akademik dengan kampus top dunia.
3. Transformasi Digital – membangun smart campus yang mendorong inovasi riset.
4. Penguasaan Bahasa Asing – memastikan mahasiswa dan dosen fasih berkompetisi di forum internasional.
Jika konsisten, UHO bukan hanya pesaing Unhas di Sulawesi, tapi juga berpeluang masuk jajaran kampus elit Asia Tenggara.
Dari UNHOL ke UHO: Sejarah Panjang yang Jadi Modal
UHO berawal tahun 1964 sebagai UNHOL, cabang Universitas Hasanuddin. Setelah 17 tahun perjuangan, pada 14 Agustus 1981, UNHOL resmi menjadi perguruan tinggi negeri lewat Keppres No. 37 Tahun 1981, dengan nama Universitas Halu Oleo.
Kini, setelah lebih dari empat dekade, UHO telah menjelma sebagai ikon pendidikan Sulawesi Tenggara. Sejarah panjang itu kini jadi modal besar untuk melangkah ke panggung dunia.
Dengan peringkat kedua di Sulawesi dan ke-28 nasional, UHO menunjukkan keseriusannya menantang dominasi Unhas dan mempertegas ambisinya menuju kampus berstandar internasional.
Dari Kendari, Sulawesi Tenggara, UHO ingin membuktikan bahwa kampus daerah pun bisa menjadi pemain global. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini
