KENDARI – Sulawesi Tenggara kembali menunjukkan komitmennya sebagai daerah ramah investasi melalui gelaran Sultra Investment Summit 2025, yang dibuka langsung oleh Gubernur Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, Selasa (24/6/2025), di Hotel Plaza Inn Kendari.
Kegiatan ini menjadi panggung strategis bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam memperkuat sinergi menciptakan iklim investasi inklusif dan berkelanjutan di Bumi Anoa.
Tiga perusahaan tambang nikel terkemuka, yakni PT Ifish Deco, PT Tiran Indonesia, dan PT Sulawesi Cahaya Mineral, secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam forum tersebut. Penandatanganan dilakukan di hadapan Gubernur dan para pemangku kepentingan sebagai simbol komitmen investasi yang bertanggung jawab dan pro-rakyat.
Sultra Investment Summit 2025 digelar oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra. Acara ini dihadiri oleh Ketua DPRD Sultra, Forkopimda, perbankan, serta pelaku usaha dari sektor Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi, menyatakan bahwa forum ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi menjadi bagian penting dari strategi percepatan realisasi investasi serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025.
“Kami ingin membangun ekosistem investasi yang sehat, inklusif, dan memberikan dampak nyata bagi pembangunan daerah,” kata Parinringi.
Lima Kewajiban Investor Sesuai Perda Sultra
Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan pentingnya pelaksanaan lima kewajiban utama bagi setiap perusahaan yang beroperasi di Sultra, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2024, yaitu:
1. Menggunakan pelat kendaraan bernomor Sultra dan membayar pajak kendaraan di daerah.
2. Membeli BBM dari distributor resmi yang ditunjuk pemerintah provinsi.
3. Menyampaikan laporan bulanan penggunaan air permukaan.
4. Menggunakan alat berat yang taat pajak.
5. Menyalurkan dana CSR bagi masyarakat sekitar wilayah usaha.
“Saya tidak minta lebih. Jalankan saja kewajiban itu. Kita butuh pelaku usaha yang konsisten, bukan yang ingkar setelah tanda tangan,” ujarnya dengan nada tegas.
Gubernur juga mengungkapkan bahwa realisasi investasi Sultra pada triwulan I 2025 baru mencapai Rp4,46 triliun dari target Rp13,28 triliun. Oleh karena itu, ia mendorong pengembangan maksimal di sektor pertambangan, pertanian, perikanan, pariwisata, dan jasa.
Untuk mendukung kemudahan investasi, pemerintah meluncurkan Same Day Service Tanpa Pungli yang ditandai dengan penekanan tombol sirine bersama DPRD, DPMPTSP, dan Forkopimda.
“Kalau bisa cepat, kenapa diperlambat? Kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit?” tegas Gubernur, menekankan pentingnya integritas pelayanan publik.
Sebagai penutup, Gubernur mengingatkan seluruh pelaku usaha agar menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) semester I tahun 2025 secara daring pada 10–17 Juli 2025.
“Mari jadikan Sulawesi Tenggara sebagai gerbang investasi baru di kawasan timur Indonesia. Ramah investasi, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini