Suasana Pantai Nambo, Kota Kendari, mendadak berubah kelam. Tempat yang biasanya riuh oleh tawa dan canda, hari itu diselimuti kabut duka.
KENDARI — Matahari baru saja merekah di ufuk timur, memantulkan cahaya keemasan di atas permukaan laut Pantai Nambo, Rabu pagi (9/4/2025). Namun keindahan itu terasa hambar. Di balik desir angin dan riak ombak kecil, sekelompok orang berkumpul di tepi kolam wisata. Mereka menunduk, sebagian berdoa, sebagian lainnya masih menahan air mata.
Di dasar kolam itulah, bocah malang bernama Nuzul Ramadhan (12) — yang sehari sebelumnya dilaporkan tenggelam — akhirnya ditemukan tak bernyawa, sekitar 20 meter dari tempat terakhir ia terlihat.
Peristiwa tragis ini bermula saat Nuzul, bocah laki-laki asal Kota Kendari itu, tengah menikmati liburannya bersama sang paman di Pantai Nambo, Selasa sore (8/4/2025). Kala itu, angin pantai membelai lembut kulit, debur ombak mengiringi tawa anak-anak. Namun siapa sangka, dalam hitungan waktu yang singkat, suasana berubah mencekam.
Sang paman yang hendak mengajak Nuzul pulang, tak lagi menemukan keponakan tercintanya. Hanya jejak langkah di tepi kolam yang tertinggal bisu.
Proses Pencarian Tim SAR yang Membelah Sunyi Pantai Nambo
Kepala KPP Kendari, Amiruddin A.S, mengisahkan, pencarian awal dilakukan oleh keluarga korban bersama warga sekitar. Namun, derasnya waktu berlalu tanpa hasil. Laporan pun diteruskan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari (SAR).
Tim SAR gabungan dikerahkan — mereka datang membawa harapan, peralatan lengkap mulai dari rubber boat, alat selam, hingga alat pendeteksi bawah air Aquaeye. Cuaca cerah berawan di Pantai Nambo menjadi saksi bisu dari setiap upaya mereka menembus kedalaman kolam yang tenang namun menyimpan misteri.
Hingga akhirnya, pada Rabu pagi pukul 08.40 Wita, tubuh kecil itu ditemukan dalam diam. Tak lagi bergerak, tak lagi bermain. Jasad Nuzul Ramadhan terbaring sunyi di dasar kolam, sejauh 20 meter dari titik awal ia dilaporkan hilang.
“Korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sekitar 20 meter dari tempat terakhir terlihat,” tutur Amiruddin A.S dengan nada berat.
Suasana Haru Menyelimuti Pantai Nambo
Evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Jasad bocah tenggelam di Pantai Nambo Kendari itu langsung dibawa menuju rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga yang menunggu dalam linangan air mata.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi dihentikan. Seluruh unsur yang terlibat, mulai dari KPP Kendari, Polairud Polda Sultra, Polsek Abeli, Puskesmas Nambo, Tagana Sultra, hingga warga sekitar, kembali ke pos masing-masing — menyisakan duka mendalam di sudut Pantai Nambo.
Pesan Kemanusiaan: Waspada Saat Berwisata
Tragedi ini menjadi pelajaran bagi siapa saja yang mengunjungi tempat wisata, khususnya di area perairan seperti kolam dan laut. Pihak berwenang mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan anak-anak mereka saat bermain di sekitar kolam atau laut terbuka.
Sebab di balik keindahan alam Pantai Nambo, tersimpan pula potensi bahaya yang tak kasat mata. Dan hari itu, air yang biasanya membawa kesejukan, justru menjadi saksi bisu kepergian seorang bocah yang seharusnya masih berlari riang di tepian pantai. (MS Network)
Discussion about this post