Site icon Mediasultra.com – Referensi dari Sultra

Daya Beli Petani di Sulawesi Tenggara Melemah, NTP Turun 2,63 Persen

Petani padi sawah di Sulawesi Tenggara (Sultra). Dok

KENDARI — Kondisi perekonomian petani di Sulawesi Tenggara kembali mendapat sorotan tajam.

Nilai Tukar Petani (NTP), yang menjadi indikator utama daya beli petani, tercatat turun 2,63 persen pada Juli 2025. Penurunan ini mencerminkan tekanan serius terhadap kesejahteraan petani di tengah ketidakstabilan harga kebutuhan pokok dan hasil pertanian.

Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa NTP Juli hanya berada di angka 107,79, merosot dari 110,70 pada bulan sebelumnya.

Menurut Plt. Kepala BPS Sultra, Andi Kurniawan, tren penurunan NTP ini patut menjadi alarm bagi pemerintah daerah.

“Penurunan NTP secara berkelanjutan dapat melemahkan motivasi produksi dan berdampak pada ketahanan pangan daerah,” ungkapnya dalam siaran pers resmi, Senin (4/8/2025).

Siapa Riduan, Dirut Baru Bank Mandiri Suksesor Darmawan Junaidi

Harga Konsumsi Naik, Pendapatan Petani Tak Berimbang

Penurunan NTP ini menunjukkan bahwa kenaikan harga konsumsi rumah tangga petani tidak diimbangi dengan kenaikan harga hasil produksi. Ketidakseimbangan ini menyebabkan penurunan daya beli petani, yang berdampak langsung pada tingkat kesejahteraan mereka.

Situasi ini mempertegas perlunya intervensi kebijakan yang berpihak pada petani, baik dari sisi subsidi produksi, stabilisasi harga, hingga perlindungan pasar hasil panen lokal.

Kinerja Ekspor Meningkat, Impor Menurun Tajam

Di sisi lain, BPS Sultra juga mencatat perkembangan menarik di sektor perdagangan luar negeri.

Ekspor Sultra pada Juni 2025 mencapai USD 317,08 juta, tumbuh 4,22 persen dibandingkan Juni tahun sebelumnya yang berada di angka USD 304,24 juta.

Sebaliknya, nilai impor mengalami penurunan tajam sebesar 71,61 persen, dari USD 220,80 juta pada Juni 2024 menjadi USD 62,70 juta pada Juni 2025. Penurunan ini dipandang sebagai bentuk efisiensi dan pergeseran konsumsi industri lokal.

KLH Tetapkan Sistem Penilaian Baru Adipura, Simak Selengkapnya

Inflasi Masih Terkendali, Tapi Konawe Catat Angka Tertinggi

BPS juga mencatat inflasi tahunan (year-on-year) Sulawesi Tenggara pada Juli 2025 sebesar 3,72 persen. Namun, Kabupaten Konawe menjadi daerah dengan inflasi tertinggi yakni 5,48 persen, menandakan tekanan harga yang cukup signifikan di wilayah tersebut.

Pariwisata Lesu, Transportasi Udara Tumbuh Positif

Pada sektor pariwisata, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di Sultra mengalami penurunan menjadi 33,19 persen, turun 1,28 poin dari bulan sebelumnya. Ini menandakan perlunya strategi promosi wisata yang lebih agresif untuk meningkatkan kunjungan.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik meningkat menjadi 54.727 orang, naik 12,33 persen dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, angkutan laut mengalami penurunan 4,75 persen, dari 126.884 orang menjadi 120.852 orang pada Juni 2025.

Evaluasi Keseimbangan Ekonomi Sultra di Pertengahan Tahun

Rangkaian indikator ini menjadi barometer strategis ekonomi Sulawesi Tenggara pada pertengahan 2025. Penurunan daya beli petani harus menjadi fokus utama dalam upaya menjaga stabilitas sosial-ekonomi daerah.

Pemerintah daerah diharapkan lebih responsif dalam menyusun kebijakan yang berpihak pada sektor riil, terutama pertanian sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat desa. (MS)

Peneliti IPB Kenalkan Teknologi Akustik untuk Jelajahi Potensi Laut Wakatobi

Simak Berita Lainnya di WA Channel disini

Exit mobile version