JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara bersama PT Kolaka Resource Industrial Park (KRIP) menyepakati langkah strategis untuk memulai pembangunan smelter nikel pada tahun 2026.
Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah berbasis industri nikel.
Rapat percepatan investasi ini digelar di Jakarta, 21 Juli 2025 dan dipimpin langsung oleh Bupati Kolaka Utara, Drs. H. Nurrahman Umar, didampingi oleh Pls. Sekda H. Muhammad Idrus, S.Sos., M.Si, serta para kepala OPD strategis. Hadir pula Direktur PT KRIP, Mr. Kevin, mewakili investor yang siap menanamkan modal besar di sektor hilirisasi nikel di wilayah tersebut.
Dalam rapat tersebut, Pemkab Kolaka Utara menekankan bahwa seluruh persiapan, mulai dari administrasi, perizinan, hingga infrastruktur pendukung, harus dituntaskan di tahun 2025 agar proyek pembangunan smelter dapat dimulai secara resmi pada 2026.
“Ini bukan proyek biasa. Smelter KRIP adalah harapan baru masyarakat Kolaka Utara. Maka, semua pihak harus bekerja cepat dan sinergis agar pembangunannya bisa dimulai 2026,” ujar Sekda Idrus.
Pemerintah daerah menaruh harapan besar pada kehadiran smelter ini sebagai solusi atas tingkat pengangguran lokal yang tinggi.
Dalam pertemuan tersebut, PT KRIP juga menyatakan komitmennya untuk mengutamakan tenaga kerja lokal Kolaka Utara dalam proses rekrutmen.
Selain itu, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi baru di sekitar kawasan industri.
“Smelter ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. UMKM, logistik, dan sektor jasa akan ikut bergerak,” tambah Idrus.
PT KRIP akan melibatkan Huayu Group sebagai mitra investor asing melalui skema Penanaman Modal Asing (PMA). Karena itu, stabilitas daerah dan kelancaran proses perizinan menjadi fokus utama demi menjamin kepercayaan investor.
“Kami akan pastikan keamanan dan dukungan maksimal. Investor butuh jaminan, dan itu menjadi komitmen kami,” tegas Mr. Kevin.
Dengan akan dibangunnya smelter nikel KRIP pada 2026, Kolaka Utara siap bertransformasi menjadi pusat industri hilirisasi nikel yang berkelanjutan. KRIP ditargetkan mendatangkan investasi sebesar Rp 150 triliun.
Sinergi antara pemerintah dan dunia usaha menjadi pondasi penting untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif, menciptakan lapangan kerja, dan menjadikan Kolaka Utara sebagai pilar ekonomi baru Sulawesi Tenggara. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini