SEMARANG — Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, mendesak pembenahan total terhadap sistem transportasi laut nasional, menyusul rentetan kecelakaan laut yang terus berulang setiap tahun.
Ia menilai lemahnya manajemen kapal dan minimnya pengawasan sebagai akar persoalan yang belum kunjung terselesaikan.
“Kecelakaan laut ini bukan hal baru. Ini terus terjadi dari tahun ke tahun, artinya ada yang salah dalam sistem kita. Diperlukan kerja keras dari Menteri Perhubungan yang baru dan seluruh jajaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk segera melakukan pembenahan menyeluruh,” tegas Ridwan saat melakukan Kunjungan Kerja Reses di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025).
Modifikasi Kapal Ilegal Jadi Ancaman Serius
Ridwan menyoroti praktik modifikasi kapal yang tidak sesuai peruntukan sebagai contoh buruk dari lemahnya pengawasan. Salah satu kasus yang kerap terjadi adalah kapal Landing Craft Tank (LCT) yang diubah menjadi kapal penumpang (KMP) tanpa memenuhi standar keselamatan pelayaran.
“Banyak LCT yang seharusnya angkut barang, malah diubah jadi kapal penumpang. Bahkan tonase kapal pun diubah seenaknya, dari 3.000 GT jadi 5.000 GT. Ini seperti praktik ‘odol’ di laut—sangat berbahaya dan harus segera dihentikan,” ujarnya.
Pengawasan Ketat Jadi Kunci Cegah Tragedi
Politisi Partai Golkar asal daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menekankan pentingnya pengawasan ketat mulai dari muatan, kondisi kapal, hingga kelayakan pelayaran. Ia menegaskan, tidak boleh ada toleransi terhadap pelanggaran aspek keselamatan.
“Setiap kapal harus benar-benar dinyatakan layak jalan. Bila ada satu saja aspek keselamatan yang belum terpenuhi, kapal itu tidak boleh diberangkatkan. Ini soal nyawa manusia,” tegas Ridwan.
Desak Aksi Nyata, Bukan Sekadar Regulasi
Lebih lanjut, Ridwan Bae menuntut adanya aksi konkret dari Kementerian Perhubungan. Menurutnya, perbaikan transportasi laut tidak cukup dengan regulasi semata, tetapi butuh pengawasan di lapangan yang efektif serta eksekusi yang tegas.
“Kita tidak bisa terus-menerus membiarkan tragedi laut terjadi. Semua pemangku kepentingan harus duduk bersama, bekerja nyata, dan bertanggung jawab. Keselamatan pelayaran adalah harga mati,” pungkasnya. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini