KENDARI – Kinerja 100 hari pertama Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka (ASR) – Hugua, dinilai belum menunjukkan terobosan signifikan.
Hal itu terungkap dalam hasil survei yang dirilis oleh Jurnal Survei Independen (JSI) Sultra dalam acara yang digelar di Kendari, Sabtu (14 Juni 2025).
Survei yang dilakukan sepanjang Mei 2025 ini melibatkan 1.200 responden di 17 kabupaten/kota dengan margin of error ±2,8% dan tingkat kepercayaan 95%.
Hasilnya menunjukkan nilai rata-rata kinerja Pemprov Sultra berada di angka 77,45, yang dikategorikan moderat atau cukup baik. Namun, minimnya sosialisasi program prioritas menjadi catatan serius.
Sosialisasi Program Lemah, Publik Kurang Tahu Arah Pembangunan
Direktur JSI Sultra, Dr. Sumadi Dila, menjelaskan bahwa dari sembilan variabel penilaian, unsur pengetahuan masyarakat hanya mendapat skor 76,43—terendah dari seluruh indikator. Artinya, publik belum sepenuhnya memahami arah dan isi program-program kerja ASR-Hugua.
“Minimnya distribusi informasi dan kurangnya publikasi program prioritas menjadi penyebab utama rendahnya pemahaman masyarakat terhadap kinerja pemerintah,” kata Sumadi.
Sementara itu, skor tertinggi diraih pada aspek transparansi, kualitas pelayanan, dan partisipasi warga, yang masing-masing mencapai 78,14.
Meski demikian, keseluruhan 39 program prioritas 100 hari ASR-Hugua dinilai perlu dievaluasi secara mendalam.
Rekomendasi JSI untuk Perbaikan Kinerja Pemprov Sultra
Ketua Panitia, Dr. Zulfiah Larisu, menegaskan bahwa survei ini dilakukan secara independen dan akademis tanpa afiliasi politik. Sebagai bentuk kontribusi bagi daerah, JSI Sultra memberikan beberapa rekomendasi strategis kepada Pemprov Sultra:
1. Penyusunan blueprint program yang lebih rinci dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.
2. Transparansi informasi program hingga ke level paling bawah melalui media resmi dan sosial.
3. Penguatan kolaborasi tim kerja, mulai dari perencanaan hingga evaluasi berbasis data.
4. Sosialisasi massif dan publikasi program melalui kanal komunikasi yang terintegrasi.
5. Peningkatan partisipasi publik dengan membuka saluran komunikasi dua arah yang inklusif.
6. Evaluasi berkala program prioritas, dilakukan setiap enam bulan atau tahunan, dengan indikator kinerja yang terukur dan tepat sasaran.
Harapan Publik Masih Tinggi
Meski catatan kritis disampaikan, JSI melihat adanya optimisme publik terhadap komitmen dan arah pembangunan yang ditempuh ASR-Hugua. Nilai 77,45 dianggap mencerminkan adanya progres awal, meskipun belum memenuhi ekspektasi masyarakat secara maksimal.
“Ke depan, keterlibatan masyarakat dalam evaluasi kebijakan akan menjadi kunci menjaga kepercayaan publik dan efektivitas pembangunan di Sultra,” pungkas Sumadi. (MS)
Simak Berita Lainnya di WA Channel disini